Pemuda muda satu ini bisa dikatakan berbeda. Bukan hanya karena dia memulai usaha ini dari nol ketika kuliah di Fakultas Geografi UGM dan konsep usaha yang lain dari biasanya, yaitu usaha pembuatan merchandise pribadi, tapi juga misi sosialnya untuk membantu sesama.
Baca juga: Buku Financial Revolution
Nama pengusaha muda ini adalah Saptuari Sugiharto. Ayah dari Sakha Assajid Sugiharto ini merupakan pemilik sekaligus Direktur Kedai Digital Corporation, sebuah perusahaan yang menerima pesanan merchandise pribadi.
Sebelum sukses dengan Kedai Digital, Saptuari sudah bosan menjadi kutu loncat di berbagai perusahaan. Dari profesi sebagai penjual stiker sampai EO sudah dia gandrungi. Namun, dia merasa jiwanya bukan sebagai pekerja.
Selain Kedai Digital, Saptuari juga kemudian membuat brand pendamping yaitu Jogist. Kaos Gila dari Jogja. Kata Jogist berasal dari Jogja Istimewa, sebagai bentuk ekspresif untuk mengangkat keistimewaan Jogja dari sudut yang kreatif dengan mengangkat guyonan, celetuk, dan istilah-istilah lucu yang berkembang di Jogja. Dalam sebulan, 300-400 kaus Jogist ludes dibeli konsumen.
Dengan kreativitas yang dimilikinya ini, Saptuari telah memenangi berbagai penghargaan, di antaranya Winner Wirausaha Muda Mandiri 2007, Winner ISMBEA (Indonesia Small Medium Business Entrepreneur Award) 2008, dan Winner APEA (Asia Pasific Entrepreneur Award) 2009. Tahun 2010 peraih UGM Alumni Award kategori Entrepreneur; tahun 2011 peraih Kedaulatan Rakyat Award pemuda kreatif Jogja.
0 comments:
Post a Comment