Home » » Buku Muhammad Sebagai Pedagang

Buku Muhammad Sebagai Pedagang

Buku Muhammad Sebagai Pedagang adalah salah satu buku yang ditulis oleh Ippho Santosa. Disini Ippho mencoba menguraikan hal-hal terkait good value dari Muhammad sebagai pedagang atau entrepreneur. Dimana kita tahu bahwa nabi Muhammad adalah uswatun hasanah bagi umat muslim, salah satunya yang patut kita contoh adalah nilai-nilai atau sifat-sifat beliau saat berperan sebagai pedagang. Seperti biasa, tulisan Ippho santosa selalu mengalir dan enek dibaca, dan satu lagi cirinya : otak kanan :D


Di buku ini Ippho menulis 9 pelajaran, yaitu:
Pelajaran #1 : Mulailah dengan yang Kanan
Pelajaran #2 : Setiap orang adalah pemimpin
Pelajaran #3 : Berdaganglah Engkau , karena 9 dari 10 bagian kehidupan adalah perdagangan
Pelajaran #4 : Kekayaan tidak membawa mudharat bagi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah swt.
Pelajaran #5 : Katakanlah kepada pihak yang engkau ajak berjual-beli, Tidak boleh menipu
Pelajaran #6 : Barangsiapa yang merasa bahagia, jika dilebihkan umur dan rezekinya, hendaklah ia bersilaturrahmi
Pelajaran #7 : Sampaikan kabar gembira dan jangan menakut-nakuti
Pelajaran #8 : Karena tangan di atas adalah lebih utama daripada tangan yang di bawah
Pelajaran #9 : Allah tidak akan berbelas kasih kepada seseorang, apabila orang itu tidak mengasihi sesamanya

Di buku ini juga diuraikan terkait sejarah singkat hidup Nabi Muhammad. Kemandirian dan entrepreneurship telah dicontohkan dengan sempurna oleh nabi Muhammad lebih dari 1.400 tahun silam. Takkala berusia 8 tahun -meski yatim piatu- Muhammad kecil sudah menjadi pengembala domba yang mandiri. Umur 12 tahun , ia telah menjadi entrepreneur dan sudah berdagang sampai Syiria. Tidak sampai disitu. Umur 25 tahun, ia sudah menjadi entrepreneur yang kaya raya dan sudah berdagang ke luar negeri tidak kurang dari 18 kali. Bayangkan saja, jangkauan perdagangan Muhammad muda mencapai Yaman, Syiria, Busra, Iraq, Yordania, Bahrain, dan simpul-simpul perdagangan lainnya di Jazirah Arab. dan saat menikah, ternyata beliau sanggup menyerahkan 20 unta muda sebagai mas kawin. Jika dirupiahkan, maka jumlahnya sekitar 1 milyard rupiah. Luar biasa! padahal saat merintis, beliau tidak mengantongi modal sepeserpun. Nah, apa rahasianya? Tidak lain dan tidak bukan adalah kepercayaan.

Bagi kita yang pekerja, apakah kita ingin anak kita menjadi pekerja juga nantinya? Hendaknya kita juga menanamkan nilai-nilai entrepreneurship kepada anak-anak kita sedini mungkin. Sehingga mereka mempunyai cita-cita menjadi entrepreneur, bukan pekerja. Tentu saja, dengan meneladani kemandirian dan entrepreneurship ala Nabi Muhammad.

0 comments:

Post a Comment